Rabu, 14 April 2010

Pendidikan Islam dan Tantangannya

PENDAHULUAN
1.LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DAN TANTANGAN MODERN
A.Pengertian Pendidikan Islam dan lembaga pendidikan islam.
Pendidikan Islam adalah usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa dalam menyampaikan seruan agama dengan berdakwah, menyampaikan ajaran memberi contoh, melatih keterampilan berbuat, memberi motivasi dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pelaksanaan ide. Pembentukan pribadi muslim
Pendidikan Islam itu sangat penting dilakukan di dalam kehidupan ini, karna pendidikan itu dapat merubah sikap seorang serta menjadikan seseorang itu menjadi terarah. Karna syariat Islam itu tidak akan dibanatu dan diamalkan orang kalau hanya di ajarkan saja. Tetapi harus di didik melalui proses pendidikan.
Agar terlaksanakan nya Islam dengan baik dan dapat berjalan dengan sempurna, maka di butuhkan nya suatu lembaga-lembaga pendidikan Islam merupakan suatu bentuk organisasi yang tersusun relatif tetap atas pola-pola tingkah laku, peranan-peranan dan relasi, yang ter’arah dalam menyikat individu guna tercapai nya kebutuhan-kebutuhan sosial dasar .

PEMBAHASAN
B.Lembaga Pendidikan Islam
Dalam Islam, Pola tingkah laku yang telah melembaga pada jiwa setiap individu muslim mempunyai dua bagian
Lembaga yang tidak dapat berubah :

a.Rukun Iman
Yaitu lembaga kepercayaan manusia kepada tuhan, malaikat, kitab rasul, hari akhir dan takdir.
b.Ikrar kayakinan ( bacaan syahadatin )
c.Thaharah yaitu lembaga penyucian manusia dari segala kotoran baik lahir maupun batin
d.Shalat yaitu lembaga pembentukan pribadi
e.Zakat, yaitu lembaga pengembangan ekonomi umat.
f.Puasa, yaitu lembaga untuk mendidik jiwa
g.Haji yaitu lembaga pemersatu dalam komunikasi
h.Iksan yaitu lembaga yang melengkapi dan meningkatkan serta menyempurnakan amal dan ibadah manusia
i.Iklas yaitu lembaga pendidikan rasa dan budi sehingga tercapai suatu kondisi kenikmatan dalam beribadah dan beramal
j.Takwa yaitu lembaga yang menghubungkan antara manusia dan Allah SWT.

2.LEMBAGA YANG DAPAT BERUBAH
Lembaga yang dapat berubah diantaranya adalah

1.Ijtihad yaitu lembaga berfikir
2.Fiqih lembaga hukum Islam
3.Akhlak yaitu lembaga nilai-nilai tingkah laku yang di buat acuan
4.Lembaga pergaulan sosial
5.Lembaga Politik .
6.Lembaga Ekonomi
7.Lembaga negara
8.Lembaga pendidikan
9.Lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi
10.Lembaga seni

C.Lembaga proses pendidikan Islam

1.Keluarga sebagai lembaga pendidikan Islam
Keluarga dapat diperoleh melalui keturunan ( anak cucu ), perkawina (suami / istri ) persusuan dan pemerdekaan keluarga dalam pandangan antropologi adalah suatu kesatuan sosial terkecil yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki tempat tinggal dan ditandai oleh kerja sama ekonomi, berkembang, mendidik. Melindungi, merawat dan sebagainya.
Ayah dan ibu mempunyai kewajiban dan memiliki bentuk yang berbeda sebagai pendidik anaknya, ayah berkewajiban mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarganya melalui pemanfaatan karunia Allah SWT dan berkewajiban ibu adalah menjaga memelihara,dan mengelola keluarga di rumah suaminya terlebih lagi mendidik dan merawat anaknya.
Dalam sabda Nabi SAW dinyatakan dan perempuan adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan ditanyai dari pimpinan itu “ ( H.R Bukhari –Muslim )
Anak merupakan amanah Allah SWT bagi kedua orang tuanya ia mempunyai jiwa yang suci dan cemerlang, Apabila ia sejak kecil di biasakan baik, di didik dan dilatih dengan kebaikan maka ia akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik. Sebaliknya apabila ia dibiasakan berbuat buruk pula dan menjadikan ia celaka dan rusak
Oleh karena itu dalam keluarga perlu dibentuk lembaga pendidikan walau pun dalam bentuk yang sederhana karena pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama yang harus dipenuhi oleh keluarga untuk menjadikan seorang anak itu baik.

Dasar-dasar pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anak didiknya adalah :
1.Dasar pendidikan budi pekerti
2.Dasar pendidikan sosial
3.Dasar pendidikan intelek
4.Dasar pembentukan kebiasaan
5.Dasar pendidikan keluarga negaraan
6.Dasar pendidikan agama.

2.Mesjid Sebagai Lembaga Pendidika Islam
Secara harfian, mesjid adalah “ tempat untuk bersujud : Namun dalam arti terminologi mesjid diartikan sebagai tempat khusus untuk melakukan aktivitas ibadah dalam arti luas.
Pendidikan Islam tingkat pemula lebih baik di lakukan di mesjid sebagai lembaga pengembangan pendidikan keluarga. Dengan menjadikan lembaga pendidikan dalam mesjid, akan terlihat hidupnya. Sunah-sunah Islam dan menghilangkan segala bid’ah karena itu mesjid merupakan lembaga kedua setelah lemabaga pendidikan keluarga yang jenjang pendidikan terdiri dari sekolah menenggah dan sekolah tinggi dalam waktu yang sama.
Implikasi mesjid sebagai lembaga pendidikan Islam adalah :
1.Mendidik anak untuk tetap beribadah kepada Allah SWT,
2.Menanamkan rasa cinta kepada ilmu pengetahuan serta menyadarkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban nya sebagai insan pribadi sosial, dan warga negara.
3.Memberikan rasa ketentraman, kekuatan dan kemakmuran potensi, potensi rohani manusia melalui pendidikan kesabaran renungan optimisme dan mengadakan penelitian
Fungsi mesjid dapat lebih efektif bila didalamnya disediakan fasilitas-fasilitas terjadinya proses belajar mengajar fasilitas yang di perlukan adalah sebagai berikut.
1.Perpustakaan
2.Ruang diskus
3.Ruang kuliah
3.Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Islam.
Pondok pasantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam yang didalamnya terdapat seorang kiai ( pendidik ) yang mengajar dan mendidik para santri ( peserta didik ) dengan sarana mesjid yang digunakan untuk menyelengarakan pendidikan tersebut serta didukung adanya pemondokan atau asrama sebagai tempat tinggal para santri .
Tujuan terbentuknya pondok pasantren
Pondok pasantren adalah :
1.Tujuan umum, yaitu membimbing anak didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian Islam.
2.Tujuan khusus yaitu mempersiapkan para santri untuk menjadi orang alim dalam ilmu agama yang diajarkan oleh kiai yang bersangkutan.

Sebagai lembaga yang tertua, sejarah, sejarah perkembangan pondok pasantren memiliki model-model pengajaran yang bersifat non klasikal yaitu model sistem pendidikan dengan metode pengajaran wetonan dan serongan.

4.Madrasah Sebagai Lembaga Pendidikan Islam.
Madrasah merupakan Islam makna dari darasa yang berarti tempat untuk belajar. Istilah madrasah kini telah menyatu dengan Istilah sekolah atau perguruan ( terutama perguruan Islam )
Tugas lembaga madrsah sebagai lembaga pendidikan Islam adalah :
1.Merealisasikan pendidikan Islam yang didasarkan atas pikir akidah dan tasyri yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan Bentuk dan ralisasi itu ialah agar peserta didik beribadah, mentauhidkan Allah SWT.
2.Memelihara fitrah anak didik sebgai insan mulia agar ia tak menyimpang tujuan Allah menciptakannya.
3.Memberikan kepada anak didik dengan seperangkat peradaban dan kebudayaan Islami, dengan cara mengintegrasikan antara Ilmu-ilmu alam sosial ilmu esikta yang di landaskan atas ilmu-ilmu agama sehingga anak didik mampu melibatkan dirinya kepada perkembagan IPTEK.
4.Membersihkan pikiran den jiwa dari pengaruh subjektivitas ( emosi ) karena pengaruh jaman dewasa ini lebih mengarah pada penyimpangan fitrah manusiawi.
5.Memberikan wawasan nilai dan moral, serta peradaban manusia yang membawa khazanah pemikiran anak didik menjadi berkembang
6.Menciptakan suasana kesatuan dan kesamaan antara anak didik
7.Tujuan mengkoordinasi dan membenahi kegiatan pendidikan
8.Menyempurnakan tugas-tugas lembaga pendidikan keluarga, mesjid dan pasantren.

A.Problematika / Tantangan Lembaga Pendidikan Islam
Berbagai upaya telah di lakukan oleh para Ilmuan ulama yang banyak memprihatinkan tentang pelaksanaan pendidikan agama di lembaga-lembaga formal kita. Pelaksanaan program pendidikan agama di banyak sekolah kita belum berjalan seperti diharapkan oleh masyarakat karena berbagai kendala dalam bidang kemampuan pelaksanaanya, metodenya.
Berbagai faktor yang di identifikasikan penghambat dapat di simpulkan sebagai berikut
a.Faktor-faktor eksternal
1.Timbulnya sikap masyarakat atau orang tua di beberapa lingkungan sekolah yang kurang peduli kepada pentingnya pendidikan agama
2.Situasi lingkungan disekitar sekolah yang di pengaruhi oleh godaan-godaan setan yang beragam bentuknya
3.Timbulnya sikap prustasi dikalangan masyarakat orang tua bahwa tingkat pendidikan yang dengan susah payah di raih
4.Produksi Pendidikan di sekolah yang dicapai dalam waktu relatif singkat dengan dana yang semaksimal mungkin.

b.Faktor-faktor Internal Sekolah
1.Guru kurang kompeten untuk menjadi tenaga profesional
2.Penyalah gunaan menajemen penempatan yang mengalih tugas kan guru agama kebagian adminitrasi seperti perpustakaan misalnya, atau pekerjaan non guru
3.Pendekatan metodologi guru masih terpaku kepada orientasi tradisionalistis sehingga tidak mampu menarik minat murid kepada pelajaran agama.
4.Kurangnya rasa solidaritas antara guru agama dengan guru-guru bidang studi umum.
5.Kurangnya waktu persiapan guru agama dalam mengajar karena disibukan dengan usaha non guru untuk mencukupi kebutuhan ekonomi sehari-hari atau mengompreng di sekolah-sekolah swasta dan sebagainya.
6.Hubungan guru agama dengan murid hanya bersifat formal
7.Petugas supervisi ( Pengawas dan Pemilik ) tak berfungsi sesuai harapan.

KESIMPULAN

A.Pengertian pendidikan Islam dan Lembaga Pendidikan Islam
Pendidikan Islam adalah usaha dan kegiatan yang dilakkukan oleh orang dewasa dalam menyampaikan suruan Agama dengan terdakwah, agar terlaksanaya pendidikan Islam dengan baik dan dapat berjalan dengan sempurna maka dibutuhnya adanya lembaga.

B.Lembaga Pendidikan Islam
1.Lembaga yang tidak berubah
2.Lembaga yang tidak dapat berubah

C.Lembaga Proses pendidikan Islam
1.Keluarga
2.Mesjid
3.Pondok Pesantren
4.Madrasah

D.Problematika / tantangan pendidikan Islam
a.Faktor Exsternal
b.Faktor-faktor Internal Sekolah

Bahan Bacaan

1.DRS. Muhaimin, M.A.et,al Paradigma Pendidikan Islam, PT Remaja rosdakarya, bandung 2004
2.Muhammad bin jamil zainu, Solusi Pendidikan anak masa kini, Mustaqim, 2002
3.Prof. H.Muzayyin Arifin, Med, kapita Pendidikan Islam PT.Bumi Aksara, Jakarta 2007.
4.Dr.Abdul Muzib, M.Ag. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta kencana 2008
5.Dr. Zakiah Daradjad, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta 2008
6.Drs.Amasl Amri, Mpd, Studi filsafat Pendidikan, Banda Aceh Yayasan Pena, 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar