Minggu, 15 Juni 2014

Ramadhan, Tak lama lagi....



Waktu terus berputar, kejadian terus berulang, pengulangan dengan beragam kegiatan. Kegiatan yang mendekatkan atau menjauhkan dari Tuhan. Tak lama lagi ramadhan datang. Festival tahunan yang di nanti oleh banyak orang. Banyak hadiah yang di tawarkan oleh sang Pencipta alam, bagi siapa saja yang mau meramaikan festival tersebut dengan keseriusan.
Setiap tahun ramadhan datang dengan membawa pelajaran. Pelajaran yang menjadikan anak cucu adam dekat dengan Tuhan. Tuhan yang menciptakan alam. Alam yang memberikan kita beragam makanan. Makanan yang kita nikmati untuk kita kuat menjalani hidup dengan berbakti pada ilahi rabbi. Rabb yang mengasihi dan menyayangi kita dengan kasih yang sangat berlimpah dan tak pernah pamrih apalagi pilih pilih.
Sudahkan kita berpikir? Berapa banyak ramadhan yang telah kita lewati menjadikan kita hamba yang semakin taat untuk berbakti dan mengabdi? Berapa banyak ramadhan yang telah kita arungi menjadikan kita pribadi yang dapat mengendalikan diri dan emosi? Berapa banyak ramadhan yang telah kita jalani menjadikan kita pribadi yang tahu diri?
Seharusnya bangsa ini, bangsa yang mayoritasnya di huni oleh orang-orang yang menyatakan hidupnya dengan hidup yang islami haruslah menjadikan bangsa ini bangsa yang di segani. Namun kita masih saja begini. Hidup dengan warna warni yang akhirnya membuat kita lupa diri. Larut, terlena dan akhirnya lupa.lenyap tenggelam dan merana, meratap menyesal lalu mengulangi lagi dan lagi seolah tak pernah berjanji untuk tak mengulangi dosa dosa yang membuat hati semakin sunyi. Sunyi dari nyanyian rindu pada Ilahi. Takut mati tapi seringkali pengen bunuh diri saat prustasi. Hehehehe... alangkah luunya manusia hidup ini.
Tak lama lagi ramadhan datang, siapkan jasmani dan ruhani dengan matang, supaya saat ramadhan datang kita tak kalah dengan hasutan yang ada dalam badan. Tak kalah dengan hasutan yang ada dalam pikiran dan kita dapat mengalahkan kebiasaan buruk yang menghiasi badan.
Lama kita menanti, kini ia datang lagi, jangan biarkan ia pergi tanpa kita nikmati.
Asam Peutik, 16 Juni 2014

Sebatas Mengetahui..!




Suasana pagi ini sangat sejuk. Mentari yang bersinarpun seolah malu untuk menampakkkan sinarnya pada hari dimana buku-buku catatan amal hidup anak cucu adam di ganti dengan buku-buku baru. Banyak di antara kita yang melakukan amal kebaikan, ada yang membaca qur’an, bershalawat, bezikir, bersedeqah dan macam sebagainya. Hehehe namun masih banyak juga di antara kita yang meneburkan dirinya dan senang berlumur dengan keburukan dan berselimut dengan kegelapan dan kehampaan. Seolah tak mau tahu apa yang sedang terjadi dan tak ada keinginan untuk mengetahui dan memahaminya.
Karena memang sangat banyak dari kita yang mengetahui, tapi hidupnya seolah tak mengetahui.
Banyak dari kita yang mengetahui bahwa shalat fajar dan shalat subuh yang di lakukan secara berjama’ah sangatlah mulia dan mempunyai kelebihan yang luar biasa. Namun banyak dari kita yang shalat fajarnya terlewatkan bahkan shalat subuhnya dilakukan saat mentari sudah mulai meninggi.
Banyak di antara kita yang mengetahui bahwa shalat lima waktu yang dilakukan secara berjama’ah mempunyai manfaat yang sangat besar. Tapi kebanyakan dari kita memilih shalat sendirian di rumah dan kantor dengan beragam alasan.
Banyak dari kita yang mengetahui bahwa di antara harta yang kita perolah dari hasil kerja kita terdapat hak-hak orang lain yang membutuhkan. Namun sangat sedikit yang mau menyisihkan sedikit dari hartanya untuk membantu meringankan kebutuhan hidup orang-orang yang membutuhkan di sekitarnya.
Banyak juga di antara kita yang mengetahui bahwa menutup aurat itu wajib bagi laki-laki dan perempuan yang telah baligh dan berakal. Namun banyak di antara kita yang biasa biasa saja tu mempertontonkan aurtanya bahkan menjadi trend dan budaya di beberapa tempat.
Banyak juga dari kita yang sangat mudah mengatakan kebaikan, berkoar-koar, berteriak menampakkan urat lehernya.... berkeringat semangat menyatakan kebaikan... tapi di saat sendiri terkadang ia lupa apa yang telah ia nasehatkan pada orang lain.
Banyak nasehat yang terlewatkan begitu saja. Seperti nasehat yang satu ini “ujian yang paling berat adalah ujian setelah kita mengatakan
Yaaa...... perlahan kita akan di uji setelah kita mengatakan dan menasehatkan orang lain. Kita mengatakan harus bersebar. Maka tak lama setelah itu kita akan mendapatkan cobaan dan ujian untuk menguji kesabaran kita. Kita mengatakan dan menasehatkan kepada orang lain untuk berperilaku baik saat sendiri maupun dalam keramaian. Setelah itu ujian datang dengan beragam warna dalam hidup kita.
Banyak dari kita yang mengetahui tapi seringkali lupa kalau kita telah mengetahui sehingga seringkali kita juga melanggar apa yang telah kita ketahui.
Janganlah begitu.... kita belajar untuk mengetahui. Kita mengetahui untuk mewaranai. Mewarnai hidup dengan amal ibadah. Beramal dan beribadah dengan ikhlas. Dan ketika berbicara ikhlas maka kita akan kembali pada cerita yang petama yaitu belajar. Terus belajar untuk ikhlas dan sabar. Sabar dalam belajar dan ikhlas dalam mengamalkan.
Selamat mencoba. Mencoba dengan semangat dan semangat dalam beramal, beramal untuk hidup bersama yang maha hidup. *_* ^_^.
Asam Peutik
13 Juni 2014