Suasana pagi ini sangat sejuk. Mentari yang bersinarpun seolah malu
untuk menampakkkan sinarnya pada hari dimana buku-buku catatan amal hidup anak
cucu adam di ganti dengan buku-buku baru. Banyak di antara kita yang melakukan
amal kebaikan, ada yang membaca qur’an, bershalawat, bezikir, bersedeqah dan
macam sebagainya. Hehehe namun masih banyak juga di antara kita yang meneburkan
dirinya dan senang berlumur dengan keburukan dan berselimut dengan kegelapan
dan kehampaan. Seolah tak mau tahu apa yang sedang terjadi dan tak ada
keinginan untuk mengetahui dan memahaminya.
Karena memang sangat banyak dari kita yang mengetahui, tapi hidupnya
seolah tak mengetahui.
Banyak dari kita yang mengetahui bahwa shalat fajar dan shalat subuh
yang di lakukan secara berjama’ah sangatlah mulia dan mempunyai kelebihan yang
luar biasa. Namun banyak dari kita yang shalat fajarnya terlewatkan bahkan shalat
subuhnya dilakukan saat mentari sudah mulai meninggi.
Banyak di antara kita yang mengetahui bahwa shalat lima waktu yang
dilakukan secara berjama’ah mempunyai manfaat yang sangat besar. Tapi
kebanyakan dari kita memilih shalat sendirian di rumah dan kantor dengan
beragam alasan.
Banyak dari kita yang mengetahui bahwa di antara harta yang kita
perolah dari hasil kerja kita terdapat hak-hak orang lain yang membutuhkan.
Namun sangat sedikit yang mau menyisihkan sedikit dari hartanya untuk membantu
meringankan kebutuhan hidup orang-orang yang membutuhkan di sekitarnya.
Banyak juga di antara kita yang mengetahui bahwa menutup aurat itu
wajib bagi laki-laki dan perempuan yang telah baligh dan berakal. Namun banyak
di antara kita yang biasa biasa saja tu mempertontonkan aurtanya bahkan menjadi
trend dan budaya di beberapa tempat.
Banyak juga dari kita yang sangat mudah mengatakan kebaikan,
berkoar-koar, berteriak menampakkan urat lehernya.... berkeringat semangat
menyatakan kebaikan... tapi di saat sendiri terkadang ia lupa apa yang telah ia
nasehatkan pada orang lain.
Banyak nasehat yang terlewatkan begitu saja. Seperti nasehat yang satu
ini “ujian yang paling berat adalah ujian setelah kita mengatakan”
Yaaa...... perlahan kita akan di uji setelah kita mengatakan dan
menasehatkan orang lain. Kita mengatakan harus bersebar. Maka tak lama setelah
itu kita akan mendapatkan cobaan dan ujian untuk menguji kesabaran kita. Kita
mengatakan dan menasehatkan kepada orang lain untuk berperilaku baik saat
sendiri maupun dalam keramaian. Setelah itu ujian datang dengan beragam warna
dalam hidup kita.
Banyak dari kita yang mengetahui tapi seringkali lupa kalau kita telah
mengetahui sehingga seringkali kita juga melanggar apa yang telah kita ketahui.
Janganlah begitu.... kita belajar untuk mengetahui. Kita mengetahui
untuk mewaranai. Mewarnai hidup dengan amal ibadah. Beramal dan beribadah
dengan ikhlas. Dan ketika berbicara ikhlas maka kita akan kembali pada cerita
yang petama yaitu belajar. Terus belajar untuk ikhlas dan sabar. Sabar dalam
belajar dan ikhlas dalam mengamalkan.
Selamat mencoba. Mencoba dengan semangat dan semangat dalam beramal,
beramal untuk hidup bersama yang maha hidup. *_* ^_^.
Asam Peutik
13 Juni 2014
Asam Peutik
13 Juni 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar