Jumat, 06 April 2012

Bagai Kodok Dalam Ember

Haha,,,, topic yang aneh untuk di bicarakan,,g mutu,,, hmmm,,,,,, Apalagi kalau di liat-liat dan di piker-piker kalimatnya agak keliru ya,!!

Ya,,, pembaca memang benar,,!! Kalimat yang benar ialah bagai kodok (katak) dalam tempurung bukannya dalam ember. ^_^ Ku hanya ingin sedikit belajar untuk bermain logika, ya logika,,, sebagaimana kodok yang ada di dalam ember, ia bisa melompat ke sana kemari tapi ya tetap di situ-situ ja,,, ia sedikit bebas tapi kebebasannya terbatas karana di batasi oleh ember. Hehehe,,,,,

Begitu juga dengan logika (akal) ku ini, selama ini logika ku tak berfungsi sebagaimana mestinya, seharusnya logika (akal) di gunakan untuk berfikir, memahami hal-hal yang di perintahkan dalam syari'at supaya conec dengan hati sehingga dengan cepat dapat di upayakan oleh anggota tubuh lainnya dalam memperbaiki keadaan, hehe tapi ku malah menggunakannya hanya untuk menghayal, berandai dan berangan-angan sehingga ia pun mandek hanya di dalam kepala. Huuuft,,,,,

Menghayalkan yang g perlu, berangan-angan tanpa mau mengusahakannya, banyak sekali yang ingin di capai,, banyak sekali yang ingin di raih, banyak hal yang ingin di peroleh dan di miliki serta juga banyak hal supaya bisa di kuasai, di mulai dari berangan dan berandai supaya bisa berbahasa seperti kawan-kawan yang lain, ntah itu bahasa arab, inggris, perancis maupun jerman, sehingga bisa belajar di luar negeri, di tempat yang wuaaah gimana gitu dengan gratis tanpa harus mengeluarkan dana pribadi yang tinggi-tinggi,, hehehe,,,,

Tapi sayang seribu sayang,, ku hanya bisa berandai sekaligus berangan-angan, hanya bisa berupaya dan berusaha dengan usaha yang g pernah maksimal setiap hari selalu minimal sehingga terasa seperti jalan di tempat alias tutup lobang gali lobang krana selalu mengupayakan hal-hal yang sama dan selalu berulang-ulang tanpa hasil yang maksimal.

Ntahla,,,, mungkin logika ini telah terlalu lama beku, beku untuk hal-hal yang positif sehingga sulit untuk di perbaiki dan di ajak untuk kompromi guna melihat kenyataan yang ada, memikirkannya lalu menghubungi anggota tubuh yang lain supaya conec dan mau mengusahaknnya pelan-pelan walupun nantinya juga kembali berkhayal,,, hehehee,,,,,,

Kenapa Bisa begitu,,,,, jawabannya ada pada diri masing-masing,,

heum,,,, memang benar nasehat yang selalu berulang-ulang yang selalu di berikan baik itu oleh orang tua, guru, maupun oarang-orang yang telah banyak melakukan perjalanan rohani, ciee, hehehe,,yakni " bahwa hidup adalah kumpulan dari pengulangan kegiatan, baik buruknya kegiatan tergantung bagaimana kita mengulanginya di hari esok, karana waktu merupakan makhluk Tuhan yang selalu lahir sehingga ia pun akan membawa cerita yang berbeda bagaimana ia di lalui oleh oarang-orang yang mengisinya dan kita adalah apa yang kita pikirkan" logika,,,,, oh logiiika,,,,, ^^