Jumat, 25 Juni 2010

Menyikapi Masa Lalu

“Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menepati kesabaran.”
(Q.S.Al-‘ashri:1-3)

Menyikapi ayat ini Imam Syafi’i rahimahullah berkata..:”Seandainya manusia memahami ayat ini cukuplah agama ini baginya…” Apa maksudnya?? Surat ini merupakan intisari bahwa hidup adalah kumpulan waktu.. yang tak mampu menggunakan waktu dialah yang dijamin bakal merugi,,persis seperti orang yang sudah mati..

Waktu,,,,,!!!!!! Lalai,,,,, maka kan mati???????

“Aduhaiii…….!!! Seandainya waktu bisa diputar ulang,aku akan memilih waktu dimana dulu aku bisa berbahagia hidup bersama kedua orang tuaku,, aku akan belajar dengan sungguh-sungguh dan aku pun tidak akan melakukan kesalahan yang sama,, Sehingga tidak menyebabkan keluargaku hancur berantakan,,, tidak menyebabkan akau menjadi pengangguran,,,,, tidak menyebabkan akau di pecat dari perusaahaan,,, Tapi sayang ya!! Waktu tidak pernah kembali,, aku sulit tuk melupakan masa-masa indah itu,, sekaligus sulit melupakan kenangan pahit yang terus membekas di hatiku…””keluh seorang teman kepada kami pada saat sedang asyik duduk-duduk santai……

Ya,, Masa laluuuu…….!!!!

Adakah yang masih tersisa ?? masa lalu adalah dimana kita tidak akan mendaapatkannya kembali walau kita berdo’a hingga menangis darah sekalipun, masa lalu tidak akan bisa kita undang kembali lagi..Tetapi lihatlah diri kita..”Terkadang kita tersenyum-senyum sendiri ketika duduk sendirian di suatu tempat atau ketika kita “curhat” pada sahabat-sahabat kita. Pikiran kita mendarat di masa lalu,tatkala bunga-bunga musim semi bermekaran di dada kita,terbayang jelas di pelupuk mata kita tatkala kita tengah memadu kasih dengan sang kekasih, atau tatkala kita tengah mendapatkan rezeki yang tiada diduga-duga atau tatkala kita hirup udara kebersaman dengan orang – orang yang mencintai kita dan kita pun mencintai mereka,, membayangkan hal itu, tiba-tiba dada kita disesaki oleh keinginan yan mustahil “.. aduhai seandainya masa-masa indah itu bisa kembali lagi kepadaku…” dan ntah ucapan lain pa lagii!!!!..hehhee…..

Namun,dilain waktu, didalam kesendirian dan keheningan malam tiba-tiba ingatan kita mendarat pada tanah yang tandus dan gersang di masa lalu,, tempat kita menemukan orang yang kita cintai pergi meniggalkan kita,, tempat dimana orang-orang yang kita cintai berubah membenci kita,, Tak terasa air mata kita mengalir deras membasahi kedua pipi kita, kita menangisi kenyataan pahit di masa lalu dan itu kita lakukan di waktu sekarang.

Jadi,, Apa yang harus kita lakukan?? Haruuuskah kita menangisi peristiwa yang sudah lalu?? Atau haruskah kita tertawa dengan peristiwa yang sudah lalu?? kenapa kita lakukan hal itu?? Kita hidup saat ini, yang sedang kita hadapi adalah kenyataan di depan kita sekarang, baik atau buruk keadaan kita sekarang itulah yang mesti kita hadapi…. Maka sekiranya kita sekarang ini sedang menghadapi beban yang terasa begitu berat,, jangan lantas kita menambahnya dengan mengingat-ingat kebahagiaan yang pernah kita alami di masa lalu,, Sebaliknya.. Tatakala kita sedang merasakan kenikmatan dan kebahagian hidup,, jangan lantas kita bandingkan kebahagiaan hidup kita saat ini dengan keadaan hidup kita di masa lalu.. karena bila kita melakukannya,, kita akan sulit untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada kita.


Mungkin kita sering mendengar tentang seorang perempuan yang mengalami trauma dalam percintaanya,, hehhe…… lalu dia berjanji tuk tidak kan jatuh cinta lagi… Kenapa hal itu terjadi?? Yaaa,,, sebab iya trauma dengan masa lalunya,,,,di sakiti,, khianati,, tau di duakan,, hehhhe ,,,, taupun peristiwa-peristiwa yang lainya,yang membuat seseorang itu trauma dengan sesuatu…

Heheh,,,,, jangan begiituuuu!!!!!!!!!!!!!

Kenapa kita harus sedih dengan peristiwa yang sudah lalu?? Kenapa juga kita mesti senang dengan peristiwa yang sudah lalu?? Memang kita harus menyadari bahwa masa lalu itu tidak akan bisa kita lupakan,, tetapi itu bukan berarti masa lalu harus kita ingat teruuus,,, masa lalu bukan untuk dilupakan dan bukan pula untuk di ingat-ingat.. tetapi satu-satunya jalan tengah yang harus kita lakukan adalah “mengikhlaskannya”.

Ya.!!!! Ikhlas.. mengikhlaskannya…….

Ikhlas terhadap semua yang sudah terjadi pada diri kita,, baik itu senang maupun susah,,,sengsara maupun bahagia yang telah terjadi pada hidup kita… mari kita mengikhlaskannya.. sebab masa lalu itu sudah sirna dari kehidupan kita,, jangan kia ungkit-ungkit lagi,, ambillah pelajaran darinya (masa lalu) .. jadilah diri kita sekarang ini…. Tentunya yang lebih baik,, kita tatap masa depan dan jangan kita berpaling ke masa lalu,,, kecuali hanya untuk kita mengambil hikmah taupun pelajaran dari masa lalu itu.. seperti pernyataan dalam (Q.S.Yusuf[12]:111)….. dan kita perbanyak “menimba” pengetahuan dan wawasan serta pengalaman masa lalu dari orang-orang yang lebih tua dari kita,, sebab ketuaannya adalah kelebihan yang tidak kita miliki.. dan memang pengalamannya tentag hidup lebih banyak dari kita…..

“Ikhlaskan masa lalu… kita jalani hari ini dan menatap masa depan dengan optimis”


WaAllahu a’lam…
Meurandeh. 25 juni 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar