Sabtu, 26 Juni 2010

Dengar dan Majulah

“Kamu suruh seseorang (manusia) tuk berbuat kebaikan tapi kamu malah melupakan diri kamu sendiri, sedangkan kamu membaca Kitab,, tidakkkah kamu memikirkan??... begitulah kira-kira sekilas pemahaman yang terdapat dalam (Q.S.Al-baqrah[2]: 44).

Hal apakah yang paling disukai oleh banyak orang teradap orang lain?? Bicara,,, ya berbicara merupakan salah satu yang paling banyak disukai oleh kebanyakan orang. Orang lebih suka berbicara daripada mendengaarkan. Orang juga lebih suka mengugkapkan identitas dirinya terutama yang baik-baik daripada mendengarkan orang lain menyebutkan dan mengemukkan identitasnya. Jika seseorang diberi kesempatan untuk memberikan motivasi, maka ramai-ramai orang akan bisa memberikan kalimat yang panjang yang berisi tentang pemberian nasehat dan motivasi kepada orang lain.

Kita dapat melihat hal tersebut dalam kehidupan kita sehari hari. Misalnya.. ada orang yang tengah di timpa takdir kematian. Bila ada tetangga kita yang ditinggal mati oleh salah satu keluarganya,, maka tetangga-tetangga kita dan bahkan kita sibuk memberikan kalimat – kalimat yang berisi semangat,motivasi dan juga sibuk memberikan dorongan serta menanamkan kesabaran kepada orang yang ditimpa musibah takdir kematian tersebut.Kita mungkin dan seolah sedang lupa bahwa ketika orangtua atau saudara kita sendiri yang meninggal, belum tentu kita sekuat tetangga yang kita nasehati tersebut.

Hehhe,,,,. Jika seeorang (kita) memiliki waktu dan kesempatan untuk memberikan kritikan kepada orang lain. Maka kita dengan serta merta memberikan kritikan kepada orang tersebut. Bahkan kalau perlu orang tersebut dikritik dengan sekeras kerasnya.

Kita seolah lupa,, bahwa orang yang kita kritik itu juga memiliki perasaan, pikiran, dan hati?? Tidak sadarkah kita , bahwa betapapun seeorang itu melakukan kesalahan, ia tetap manusia yang memiliki kehormatan dan harga diri,, tidakkaah kita kasihan kepada orang tersebut kita kritik di tempat terbuka.

Bagaimana jika yang dikritik itu adalah kita?? Bagaimana jika didepan umum ada orang yang menjelek-jelekkan kita atau mengkritik kita??.. hehheh…. tentu kita dengan mudah dapat menjawabnya.... Yaaa,, lihat-lihat kesalahannya laaaaaah,,,.!!!!

Maka jangan kita salahkan jika ada seseorang yang membenci kita,, sebab siapa tahu orang tersebut membenci kita Karena kita yang telah terlebih dahulu menanamkan kebencian kepada orang tersebut.,,,,

Heheh,,, bicara,, ya berbicara itu memmang mudah, mencari – cari kesalahan dan kekurangan orang lain pun merupakan sesuatu yang sangat mudah untuk dilakukan. Mengkritik seseorang pun pada taraf tertentu merupakan sesuatu yang mudah tuk dilakukan. Terkadang malah mungkin kita melihat seseorang mengkritik orang lain tanpa ada yang menyuruhnya. Sering terjadi pula,, seseorang dengan tiba-tiba ingin berbicara tentang sesuatu yang padahal belum tentu orang lain akan suka mendengarnya,.

Imam Ali bin abi Thalib pernah mengatakan bahwa “Orang yang merasa puas dengan dirinya(menyebabkan) banyak oreng yang marah dan tidak puas dengannya”

Duhai sahabat,,,,,!!!!

Setelah sekian lama kita banyak berbicara, sekaranglah saatnya kita untuk banyak mendengar. Memang tidak bisa kita pungkiri bahwa kekatuan berbicara itu memang dahsyat,, sejarah banyak di warnai oleh orang- orang yang fasih dalam berbicara.Untuk sekedar contoh,, kehebatan berbicara telah membesarkan nama Georgias, Protogoras, Plato dan Aristoteles di zaman Yunani Kuno, juga Ciero di Romawi Kuno atau juga Oliover Cromwell di abad 17 hingga Hitler Musolii di abad yang baru lalu. Kekuatan kata-kata juga tercermin pada diri Muhammad SAW dan para sahabatnya. Pendeknya sejarah telah banyak di warnai oleh orang-orang yang fasih dalam berbicara.

Sebesar kekuatan berbicara sebesar itu pula kekuatan mendengar. Bahkan seorang motivator ulung “Dale Carnege” menulis bab khusus dalam salah satu bukunya tentang perlunya kita banyak mendengar daripada banyak berbicara… Oleh karena itu, sudah saatnya kita belajar untuk mendengarkan orang lain,,,mendengarkan pendapatya, mendengarkan masukan-masukannya,, juga mendengarkan kritikan-kritikanya, terhadap kita.

Disaat yang sama kita akan bisa menemukan orang-orang yang memiliki kemampuan dan wawasan yang lebih baik dari kita. Untuk itu, kita harus memberikan kesempatan pada pendengaran kita untuk mendengrakan pembicaraanya,, hehhe,,,,,,,,,, hal ini bukan berarti kita disebut sebagai “pengupieng” tapi yang kita dengarkan adalah sesuatu yang dapat menembah dan meningkatkan wawasan terahadap agam ini lebuh baik lagi. Sebab dengan mendengar kita bisa banyak mengerti,mengetahui dan memahami ide dan gagasanya yang belum kita miliki.

Termasuk juga mendengarkan adalah membaca dan mempelajari pikiran-pikiran yang di tulis dalam buku,majalah, atau terbitan-terbitan yang lain. Kita baca pikiran-pikiran yang ada di sana, lalu kita ambil hikmahnya serta kemudian kita tanamkan dalam hati dan jiwa kita,,, tentunya yang baik dan benar.

Terakhir yang sangat penting adalah.. kita belajar untuk mendengarkan suara hati nurani kita, kita jadikan hati nurani sebagi pembimbing, petunjuk, penolong dan pemotivasi yang diberikan oleh Allah SWT,,, pada diri kita.

Caranya????

Sering- seringlah kita berdialog dengan hati, kita aktifkan radar hati kita, dan bertanya jawablah kita dengannya.Tatkala kita sedang mengalami keraguan dan kebimbangan, janganalah kita berhenti pada jeritan hati saja, tapi kita lanjutkan dengan merenungkan dalam-dalam masalah yang sedang kita ragukan dan bimbangkan itu, kita berdialog dengan Allah SWT melalui Qur'an,,,, kita bertanya pada orang yang lebih mengetahui dari kita tentag hal tersebut,,,, dalam hal ini bukan berarti kita harus pergi ke "dukun" hehheehheheh.......Naaaaah,, Pada saat nurani kita (hati) membisikkan jalan yang kita tempuh… lalu kita ambil jalan itu dan yakinilah,,, memang hal itu tak semudah yang kita bayangkan,, karena hanya hati yang suci dan bersih dari noda dan dosa yang bisa membimbing kita pada kebenaran,,,

Kita sudah banyak berbicara dan kita juga sudah banyak mendengarkan,, sekaranglah saatnya kita bangkit dan maju,,, jangan sampai kita menjadi orang-orang yang di “sindir’ dalam (Q.S.al-Baqarah[2]:44) diatas tadi.. jangan sampai kita menjadi orang-orang yang banyak berbicara (menashati,memotivasi oranglain) tapi malah kita lupa terhadap diri kita sendiri.. memang siich…!! Berbicara itu sangat mudah tuk dilakukan dan pada taraf tertentu baru akan sulit dan sukar tuk di lakukan,,,hehhehe….

Ya kan??

Hehehe,,,, Banyak orang yang dengan mudahya “mengejek” atau “menyepelekan” orang lain , tapi ketika ia (org tersebut) di suruh tuk melakukan hal yang sama,seperti apa yang telah dilakukan dan perbuat oleh orang yang ia “ejek” tadi,, belum tentu ia bisa melakukannya,, dan malah yang parahnya ia keluarkan berbagai macam dalih, argument,alasan dan ntah apa lagi yang lainya..tuk membela dirinya, yang jelas sudah salah,, hal ini yang mestinya kita hindari, tapi amat di sayangkan hal ini banyak terjadi dan dapat kita saksikan dalam dunia pendidikan kiat saat ini…yang banyak di”penuhi oleh orang-orang yang meneyepelekan orang lain, huuuuf!!!!.

Duhai sahabat,,,…..!!!!!!

Sekaranglaah saatnya kita bangkit dan maju,, bangkit dari rasa malas dan maju menyingkirkan rasa sombong alais “sok tau”. Kita jadikan diri kita sebagai orang yang baik dan benar sehingga kita bisa menjadi dan merasakan kebahagiaan dalam jiwa kita. Dan sehingga kita juga bisa menjadi orang-orang yang yakin (berkeyakinan) terhadap suatu kebaikan serta kita juga bisa membuktikan apa yang kita yakini dari kebikan itu dengan perbuatan nyata.

Soooo..!!!!! Keep your mind,, with your actions!!!! And surely you will succeed………………^_^

WaAllahu a’lam
Samudra,,27 juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar