Tak terasa kita tumbuh dan berkembang
menjadi sosok yang mengagumkan, yaaa minimal dan paling tidak kita mengagumkan
untuk beberapa orang saja, bisa jadi kita di kagumi oleh diri kita sendiri
hahaha emang ada? Mungkin ja,, bisa jadi,, yaaaa begitulah kira kira.
Setiap waktu, setiap perubahan
detik dalam jarum jam yang terus berjalan kita mengalami perubahan, mimik
wajah, fisik, cara pandang, pengetahuan, sikap dan entah nama serta istilah istilah
pa lagi yang lainnya. Ya itu sangat manusiawi sekali yaa kaan,, hehe
Tentang perubahan, kalau kita
berbicara tentang perubahan maka kalimat tanya dasarnya adalah. : mau berubah
jadi apa? Perubahan yang bagaiamana? Kenapa bisa? Lhooo kox?
Ingat kaan.. Ketika kita sedang
berada dibangku sekolahan, maka harapan kita, orang tua kita, guru guru kita,
adalah berubahnya kita menjadi remaja, menjadi generasi yang tumbuh dengan
pengetahuan dan memanfaatkan pengetahuan menjadi bekal untuk diri kita
menjalani hidup dalam dunia ini dan menjadi pedoman hidup kita, menjadi manusia
yang tak hanya senang didunia saja tapi juga sampai hidup setelah kehidupan
ini.
Ketika kita sedang berada di
bangku kuliahan, maka harapan kita, orang tua kita, dosen dosen kita, adalah
berubahnya kita menjadi mahasiswa yang nantinya dapat menghasilkan karya untuk
nusa bangsa dan setelah lulus kita bisa mendapatkan kerja yang layak, yang
sejurusan dengan kuliah kita.. hahahahaha tapi yang namanya anak kuliahan
sering galau, yaaa galaunya anak kuliahan yaaaa saat dan masa masa skripsi dan setelah di
wisuda. Cemana, suuulit, gimana,,,, g da kerja,,,, hadeeeuch. Lhoo kox kemari
ya jadinya... hehehe
Lau ketika kita sedang dan
memulai membina rumah tangga, maka harapan kita, orang tua kita, mertua dan saudara
saudari serta teman sejawat kita, adalah terjalinnya hubungan yang harmonis
antara kita dengan pasangan kita, kita dengan mertua, begitupun
sebaliknya,,,,pasangan kita dengan kita dan orang tua kita. Dengan keluarga.
Dan tentunya penghasilan yang memada dan cukup untuk mengarungi hidup dengan
kapal yang kita nahkodai menuju pulau syurgawi yang diciptkan oleh ilahi rabbi
untuk kita orang orang yang suci dan mensucikan diri dengan sepenuh hati serta
tidak mengotori hati dengan caci maki.
Namun bagi kita, yang menjalani
kehidupan ini dengan segala permasalahan yang menghampiri kita silih berganti
layaknya iklan sabun mandi di televisi hahaha. Uppssss...... kenapa bisa lari
ke sabun mandi yaaa ,,,,, ehehehe pasti kita berujar dan berucap dalam hati,,
“Pleeeeease,, tolooooooong,,,, jangan
tanyakan hal - hal yang tak sanggup ku jawab, yang aku sendiri saja tak tahu
harus bagaiamana menyikapinya,,,,
“Tolonglaa jaangan menghujani aku
dengan pertanyaan - pertanyaan yang membuat aku makin kacau, “
“Diaaam,, biarkan saja aku
begini, biarkan saja aku melakukan dengan caraku,,, kalau aku salaah tegur saja
aku,,, suddaaaaah gitu ja kox repooot.”
Pernakah pembaca mengalami hal
macem tuuu??? Apa yang teman, saudara saudariku rasakan saat itu? Apa yang
ingin anda lakukan? Membunuh, membacok, menjambak hahahahaha.... sudahlaaa,,,,,
masalah itu akan berlalu dengan bertambahnya kepandaian kita memainkan emosi dalam
diri dan bertambahnya kedewasaan kita, tenangkan saja diri dengan banyak banyak
“istighfar, dan bershalawat pada nabi”
Belajarlah menjadi orang yang
tidak hanya ingin di mengerti tapi belajarlah menjadi orang yang dapat mengerti
dan merasakan perasaan orang lain, lalu ambil sikap yang wajar, sebagai
pelajar, maka harus belajar dengan baik dan benar jangan maunya nilai baguuus
tapi aturan dan tata cara serta proses belajar mengajar ndak mau di ikutin.
Sebagai mahasiswa maka harus
berkarya dengan ragam dan warna yang dipunya, bukan yang pandai berorasi dan
pandai bernarasi namun minim prestasi dan budi pekerti. Jadilah mahasiswa yang
dapat menghasilkan karya tulis dan karya karya ilmiah lainnya sesuai dengan
bidang dan jurusannya...,,,,, kaaaalau biiiisa!!!,,,, kalau g ya g apa apa juga
hhehehe,,,, yg penting jadilah orang baik, Namun baik saja tidaklah cukup, tapi
juga harus bener, dan juga pinter,,, . okei.... ^_^
Sehingga karya karya itu dapat
dinikmati tidak hanya oleh dosen di kampus saja, tidak hanya oleh dosen
pembimbing dan penguji saja tapi juga oleh masyarakat luas, yang ilmu kita
miliki membawa kesejahteraan (hati) kita dan kedamaian pribadi kita serta dapat
menginspirasi orang lain yang membaca dan menikmatinya.
Sebagai kepala rumah tangga maka
harus mengayomi keluarga dan membawa bahtera berlayar mengarungi lautan yang
penuh dengan gelombang bukan meninggalkan anak buah kapal saat topan datang
dengan gelombang yang mengombang ambingkan kapal seolah dan seakan mau
tenggelam.
Sebagai pasangan hidup, teman
sejati, kawan ngopi, dan entah apalagi nama nama lainnya mengertilah, dan
pandailah menempatkan diri kalau tidak mau harga diri itu hilang, dalam makna
harga diri hilang, kita menjadi cemoohan orang di belakang kita. Yang ketika
kita mengetahui hal itu “ sakiiitnya itu di siiiiniiii,,,,,, “ hadeeuuuh,,,
sambil mengelus dada, dan tepuk dahi sendiri. *plaaaaaaaaak,.... uuuuuu.. pedih
juga.
Okok...... lanjutanya kita
lanjutkan pada kesempatan yang lain tetap pada link yang sama hehehhe... ntar
kepanjangan jadi bosan bacanya... !!!
Asam Peutik, 28 Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar