Sabtu, 05 Maret 2011

SA'ID IBNU AMIR

Kisah Sa’id ibnu Amir (Gubernur Wilayah Hims)


Pada suatu ketika,, Khalifah Umar Bin Khatab,, mengirim surat ke daerah Hims (bagian dari wilayah Irak sekarang) yang berisi tentang perintah untuk mendata orang-orang faqir miskin yang ada di daerah Hims guna di berikan bantuan oleh Umar bin Khatab, atau dengan bahasa kita sekarang yakni “Pemerintah Pusat ingin meminta data orang-orang Faqir miskin yang ada di daerah.
Lalu setelah data-data yang di butuhkan telah terkumpul, kemudian dikirimkanlah delegasi (utusan) ke Madinah untuk membawa data (nama-nama) faqir miskin yang di minta oleh Khalifah Umar Bin Khatab.
Setelah sampai di Madinah, utusan ini langsung bertemu dengan Khalifah Umar Bin Khatab, delegasi(utusan) ini lalu menyodorkan dan memberikan kertas yang berisi nama-nama atau daftar orang faqir miskin yang ada di wilayah Hims,, setelah di lihat dan di baca oleh umar,, nama-nama yang ada dalam daftar ,, rupanya tercantum nama Sa’id ibnu Amir,,,Gubernur masuk dalam list orang-orang Faqir miskin,,,, Umar terkejut dan g percaya,, namun guna menghilangkan keraguaanya, umar bertanya kepada orang yang membawa surat(data) tadi..
Umar : “Apakah ini Sa’id yang menjadi Gubernur kalian??
Delegasi : ” Iya amirul mukminiin,,, Benar, ia gubernur kami.
Umar : Darimana kalian tahu kalau ia itu Miskin???
Delegasi :,,” kami sering datang ke rumahnya,namun tidak ada sesuatu yang istimewa di rumahnya,,
g ada makanan yang berlebihan dan pakaian yang ia pakai nampaknya selalu itu-itu saaja,,,,
Umar : Kalau begitu,, ini uang, kasih untuk Gubernurmu,,,,
Lalu di masukannya Oleh Umar uang tersebut ke dalam sebuah kantong,,,sehingga kantong tersebut penuh.
Umar : “Ini khusus untuk Gubernurmu,,,,untuk kebutuhan hidupnya,,!!
Kantong yang berisi uang tadi di serahkan kepada delegasi yang akan kembali ke Hims, dan juga dengan membawa bantuan untuk warga faqir yang lainnya,Kemudian pulanglah(kembali) delegasi ini ke Hims, sesampainya di Hims, delegasi ini langsung menjumpai gubernurnya yakni Sa’id ibnu Amir dan di berikanlah kantong yang berisi uang tadi kepadanya,,,
Delegasi :” ini ada titipan dari Khalifh Umar khusus untukmu wahai gubernur, kata beliau(Umar) ini diberikan khusus untukmu untuk kebutuhan (bekal) hidupmu sehari-hari,, !!
Sa’id : “Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun,,,!!!!!

Di anggap musibah besar oleh Sa’id karana ia di berikan uang oleh Khalifah Umar bin Khatab,
Mendengar Sa’id mengucapakan inna lillaah, istrinya terkejut , lalu bertanya :,,

Istri Sa’id : “Apakah Khalifah Umar bin khatab meninggal dunia??,,
Sa’id : Lebih dahsyat lagi dari itu….Lebih dahsyat dari meninggalnya Khalifah…
Istri sa’id : apa itu??
Sa’id : Telah masuk Dunia dalam hidupku untuk merusak Akhiratku….
Istri Sa’id : kalau begitu selesaikan masalahnya!!
Sa’id : kamu mau bantu,,,,,
Istri Sa’id : Bagaimana caranya??
Sa’id :,, uang ini tolong kamu bagikan kepada faqir miskin yang lain yang lebih membutuhkan ,,,

Naah,, setelah beberapa lama kejadian ini berlangsung,,,khalifah Umar ingin mengetahui langsung keadaan si Sa’id yang sebenarnya, hal ini di lakukan untuk memastikan dan mengetahui keadaan yang sebenaranya dari Gubernur Hims(Sai’d ibnu Amir),masak ada gubernur yang miskin,,, ^_^, lalu di buatlah kunjungan mendadak oleh Umar,kemudian di kumpulkanlah masyarakat Hims,, dan Umar bertanya kepada mereka(masyaraakat).

Umar : Apa pendapat kalian tentang Gubernur kalian???
Maasyarakat : Baik, baguss,,,,, ia orang yang baik,, Namun,, ada 3 hal yang kami tidak senang dari beliau (Sa’id)?
Umar,,: Apa itu, Coba Sebutkan??
Masyarakat : Yang kami tidak senangii dari beliau adalah :
1. Beliau g pernah mau terima tamu di malam hari!!
2. Kalau berangkat ke kantor beliau sering telat!!
3. Beliau 1 bulan sekali g pernah keluar ke Kantor!!

Lalau Umar Memanggil Sa’id,,,, dan bertanya :

Umar : apa benar itu wahai Sa’id!, Apa-apa yang di sampaikan oleh masyarakatmu itu tadi??
Sa’id : iya benar, apa yang mereka katakana dan keluhkan itu benar wahai Amirul mukmininin,,,,
Umar : kenapa , Apa Aalsannya???
Sa’id : saya malu untuk meyebutkan dan menjelaskannya…
Umar ; kenapa malu,, Coba jelaskan alasanya,,,,
Sa’id ; yang pertama,,,, kenapa saya g mau menerima tamu di malam hari, karana saya jadikan waktu dari pagi sampai sore hari khusus saya jadikan untuk urusan saya kepada masayarakat dan saya jadikan malam hari untuk urusan saya kepada Alah SWT.

Yang kedua,,, “kenapa saya sering telat ke kantor,,,,, karna saya g punya pembantu di rumah,, jadi saya harus membuat dan menyiapkan makanaan terlebih dahulu dan ku tunggu sampai makanan itu matang lalu kuberikan untuk makan anak-anak saya baru kemudian saya berangkat ke kantor,,,”

yang ketiga ,,,, yakni,,,,”Saya g punya pakaian wahai Amirul mukminiin,,,, cuma ini satu yang saya kenakan sekarang ini,, g ada yang lain,, jadi satu bulan sekali saya cuci baju ini dan saya tunggu sampai kering baju ini, baru kemudian saya keluar,,,”

Naaah,,,, Mungkin cerita singkat ini dapat menambah wawasan kita bersama mengenai betapa pentingnya menyeimbangkan antara kehidupan dunia dengan akhirat,,,, jadi jangan hanya slogan saja “hidup harus seimbang antara dunia dan akhirat” tapi harus kita buktikan dengan perbuatan yang nyata seperti Sa’id ibnu Amir tadi,,,,,

Mudah-mudahan bermanfaat dan dapat menjadi bahan diskusi kita bersama.
Waallahu A’lam,,,,^_^

(Alfa Alfen, 5 Maret 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar