Kamis, 04 November 2010

Abu Hanifah : Yang Terbaik di antara Yang Baik

"Barang siapa yang dikehendaki kebaikan oleh ALLAH, niscaya akan diberikan pemahaman agama baginya". (HR. Bukhari – Muslim).
Di dalam beberapa ungkapan, ada di sebutkan tentang bagaimana seseorang dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat dan berkah, salah satunya yakni ;”Dengan adab seseorang akan memperoleh ilmu dan dengan Ilmu amal menjadi benar (baik) dan dengan Amal hikmah akan diperoleh”. Ada kisah menarik dari Abu Hanifah ketika permulaan dia menuntut ilmu. Beliau berkata: Ketika daku hendak menekuni ilmu, aku perhatikan setiap ilmu, semuanya ku letakkan didepan mataku. Ku baca satu persatu, dan aku membayangkan kesudahannya.
Permulaan sekali ku lihat ilmu kalam, ternyata kesudahannya adalah buruk, dan manfaatnya sedikit. Dan apabila seseorang sempurna dalam ilmu kalam, niscaya dia tidak bisa bicara terang-terangan, dan niscaya dituduh dengan tuduhan yang buruk...
Kemudian ku perhatikan ilmu Adab dan Nahu. Ternyata kesudahannya nanti daku hanya akan duduk dengan anak kecil yang belajar Adab dan Nahu. Kemudian ku perhatikan Ilmu Sya'ir, ternyata kalaupun daku berhasil menguasainya kerjaku hanyalah memuji dan menyanjung orang, dan bisa jadi kata-kataku hanya dusta dan mencerai-beraikan agama.
Kemudian ku perhatikan lagi ilmu Qiraat. Ternyata kesudahannya aku akan duduk dengan orang-orang yang baru belajar, mereka akan memintaku membenarkan bacaan mereka, lagi pula ilmu Al Quran dan mempelajari makna-maknanya sangat sulit.
Lalu aku berazam ingin mempelajari Hadits. Namun kalau aku ingin menghafal hadits sebanyak-banyaknya, niscaya aku butuh umur yang panjang. Dan bisa saja mereka akan menuduhku sebagai seorang pendusta dan buruk hafalan hingga ke hari kiamat.
Kemudian Aku lihat ilmu Fiqh. Setiap kali ku perhatikan ilmu Fiqh dari segala sudutnya, aku semakin mengaguminya, tidak ada kecacatan padanya. Dan ku perhatikan juga, bahwa: ibadah fardhu, menegakkan agama dan beribadah tidak akan sempurna tanpanya. Segala perkara dunia dan akhirat pun tidak akan sempurna tanpa ilmu ini...
Begitulah sekilas bagaimana cara dari Imam Abu Hanifah ketika pada saat pertama kali ingin menetukan dan memilih ilmu apa yang akan beliau pelajari dan terlebih baik serta banyak memberi manfaat tidak hanya bagi diri sendiri tapi juga lingkungan dan masyarakat sekitarnya dan termasuk kita sekarang ini.
Tapi juga jangan lantas kita berkecil hati tentang suatu bidang ilmu yang sudah kita tekuni sekarang ini,,,, setiap ilmu akan bermanfaat ketika ia (ilmu) itu di amalkan dan di ajarkan kepada diri sendiri dan orang lain,, Oleh karnanya Mari kita mengisi hari-hari kita dengan menambah dan mengamalkan pengetahuan (ilmu) yang baik dan bermanfaaat untuk diri kita dan orang di sekitar kita,,,,
Hidup tanpa iman terasa hampa dan amal tanpa ilmu juga akan kering dan gersang,,,,. Semoga bermanfaat,,. Wallahu a’lam
Sumber :
Kitab Tarikh Muhammad Abu Zuhrah Baghdad.
Kitab Adab al-insan fi al-islam.
el-Asam Peutik , Langsa 5 November 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar