Senin, 18 Februari 2013

Kerajaan Jasad II



Khayalan Kedua
Hehe… keterusan ni,,, pengen nulis truss apa yang ada dalam pikiran. Insya Allah membawa manfaat dan berkah bagi kami dan pembaca yang kebetulan ja lewat ke rumah kami ini hehehe…
Mumpung suasana masih adem ayeum, jadi pikiran juga masih adem, yaa jari-jari juga mudah merespon isi pikiran sehingga menjadi bentuk tulisan.Suasana pagi ini sangat sejuk, semalem baru turun hujan, mendung, kemudian hujan lalu kehidupan baru juga mulai bermunculan tentunya dengan ragam bentuk dan pola yang berbeda. Yaaa x ja kerajaan yang kita pimpin bisa tumbuh dan berkembang menjadi sebuah kerajaan yang makmur.
 Sebelumnya kita telah bercerita tentang sebuah kerajaan yang makmur dan damai, serta cara menjadikannya seperti itu. Kemudian untuk membuat kerajaan menjadi sebuah kerajaan nan damai dan makmur, maka kuncinya adalah zikir dan pikir. Rakyat (hati) harus terus selalu berzikir kapanpun dan dimanapun rakyat itu berada. Begitu juga dengan raja (otak/akal), ia harus terus berpikir karena sesaat saja raja berhenti berpikir, maka kerajaan itu akan di masuki oleh penyusup yang di bawa oleh rakyatnya sendiri. Penyusup itu adalah (setan,red), hehehe yaa setan adalah penyusup yang sangat berbahaya.
Setan dengan senantiasa selalu menunggu di luar wilayah kerajaan, ia terus memantau dan dengan “sabar” menunggu momen yang tepat untuk masuk dalam wilayah kerajaan. Ketika sudah tepat momennya maka habislah semuanya.
Kerajaan akan menjadi kacau, suasana terus memanas, kejahatan terus terjadi dan merajalela sehingga memenuhi isi kerajaan. Rakyat di sekap, dan raja di lengserkan. Pihak sekutu yang punya misi menguasai daerah sekutunya. Hehehe…. Ya begitulah kira-kira. Saat misi telah berhasil maka sekutu ini akan sangat senang, ia berpesta pora merayakan kemenangan.
Pesta pora yang berkepanjangan akan membuat wilayah kerajaan menjadi kacau, sehingga rakyat juga terpecah menjadi beberapa kelompok, rakyat (hati) yang pemarah (nafs amarah), rakyat yang labil (nafs lawwamah) dan rakyat baik dan bener (nafs muthmainnah).
Yaa… setidaknya 3 jenis rakyat itulah yang mendiami dalam kerajaan yang kita pimpin. Sejauh mana rakyat yang baik dan bener ini pandai mengajak dan meyakinkan saudaranya yang labil itu tetap berada pada kebaikan dan perbaikan, maka selama itu pula posisi raja (akal) masih tetap aman, dan kondisi kerajaan juga masih bisa di amankan dari pihak-pihak yang mencoba dan ingin terus menghancurkan kerajaan.
Tapi kalau kondisi rakyat yang baik dan bener itu sedang sakit (sedikit berzikir) maka di sanalah peran sekutu untuk masuk dan mulai melancarkan serangan bersama para rakyat yang pemarah, di lancarkan hasutan dan “adu domba” kepada para rakyat yang labil kemudian langsung mendemo raja. Untuk demo yang pertama mungkin banyak raja yang sanggup dan bisa meredamkan suasana yang memanas dilingkungan kerjaannya, namun jika rakyat yang pemarah tadi beserta sekutunya terus menerus melakukan aksinya (berdemo) maka mau tak mau pada akhirnya sang raja pun menuruti dan mengiyakan permohonan rakyat yang pemarah, dan labil serta pihak sekutu (setan, red).
Apabila kondisi itu terus menerus terjadi, maka kerajaan tersebut menjadi tak seimbang, di akibatkan suasana yang memanas terus menerus. Sehingga rakyat yang baik dan bener itu pun ikut menjadi imbas, ia lari dari kerajaan atau mungkin mengasingkan diri sejenak yaa,,, hehehe lalu raja pun “lengser” buat waktu yang tak tau sampai kapan,. Hehehe.
F-3. 19 Februari 2013.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar